Meski menguat, ini alasan mengapa rupiah masih undervalue

Nilai tukar rupiah masih under value meski kondisinya menguat.

Petugas menghitung uang rupiah di Valuta Inti Prima, Jakarta, Selasa (27/11/2018). Antara Foto

Bank Indonesia tak memungkiri nilai tukar Rupiah belakangan ini terus menguat, bahkan hingga menyentuh level Rp14.300 per dollar AS. Namun demikian, nilai tukar Rupiah tersebut masih undervalue atau masih di bawah nilai fundamentalnya.

“Meski nilai tukar rupiah stabil atau menguat, kami masih melihat bahwa rupiah masih undervalue,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Jakarta pada Jumat, (30/11).

Perry menjelaskan, kondisi Rupiah yang undervalue dipengaruhi oleh tiga hal. Pertama, karena kondisi mekanisme pasar. Kedua, faktor-faktor teknikal. Terakhir, perkembangan berita yang berkaitan dengan kondisi global terkait perundingan perdagangan. 

Lebih lanjut, kata Perry, adapun nilai tukar rupiah yang menguat beberapa minggu belakangan disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap perekonomian di Indonesia. Serta, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong peningkatan ekonomi. 

Melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itulah membuktikan adanya aliran modal asing yang masuk dalam bentuk investasi portofolio atau surat berharga negara.