WhatsApp diminta transparan data pribadi yang ditransfer ke Facebook

Masyarakat harus membaca lebih saksama mengenai persetujuan penggunaan data pribadi agar terhindar dari hal-hal yang merugikan.

Ilustrasi. Freepik

Aplikasi pesan instan WhatsApp diminta transparan tentang jenis data pengguna yang akan ditransfer ke perusahaan induknya, Facebook, dalam persyaratan layanan dan kebijakan privasi baru.

"Mereka harus menjelaskan data-data apa saja yang akan diserahkan, termasuk yang diserahkan ke pihak ketiga, dan data itu dipergunakan untuk kepentingan apa," ujar Anggota Komisi I DPR, Muhammad Iqbal, dalam keterangannya, Rabu (13/1).

Menurutnya, masyarakat telah dibuat bingung dengan kebijakan transfer data tersebut, apalagi bersifat wajib. Pemerintah pun didorong mengultimatum kedua aplikasi itu untuk menguatkan sistem keamanan data.

"Sehingga kasus kebocoran data pribadi pengguna Facebook tidak terjadi lagi. Terlebih seperti kita ketahui, kasus kebocoran data-data pribadi pengguna Facebook bukan kejadian pertama kali," terangnya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan hati-hati dalam berselancar di media sosial dan layanan daring apa pun. Disarankan lebih detail tentang prasyarat persetujuan penggunaan data pribadi.