Cegah kasus DBD, Dinkes Kukar maksimalkan diagnosis dini

Kasus DBD biasanya tinggi di awal tahun, kemudian akan kembali mereda pada Juni atau Agustus.

Ilustrasi nyamuk (Foto: ugm.ac.id)

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada 3 bulan terakhir di tahun 2023 mengalami peningkatan. Menyikapi hal tersebut, Kepala bidang Pengendalian Penyakit dan Penyeharan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Supriyadi mengatakan, pihaknya memaksimalkan diagnosis dini melalui Rapid Diagnostic Test (RDT).

“Jadi begitu RDT positif, walaupun hasil lab negatif, tetap mereka (pasien) harus ikuti tata laksana DBD biar tidak ada kejadian meninggal atau terlambat penanganan,” kata Supriyadi, Kamis (30/3), dikutip dari kukarkab.go.id.

Supriyadi menjelaskan, kasus DBD biasanya tinggi di awal tahun, kemudian akan kembali mereda pada Juni atau Agustus. Ia menambahkan, belum ada angka kematian akibat DBD hingga Maret 2023.

“Data saat ini menunjukkan angka kematian masih nol, semoga selalu nol sampai akhir tahun. Kejadian seperti ini biasanya akan meredanya di akhir tahun, atau sekitar september ke atas,” jelasnya.

Menurut Supriyadi, selain melakukan RDT, Dinkes Kukar juga menggencarkan promosi kesehatan (Promkes) kepada masyarakat dalam bentuk pemberantasan sarang nyamuk dengan menerapkan 3M, yakni menguras, menutup penampungan air, mendaur ulang barang bekas di berbagai media massa. agar terhindar dari DBD.