Marty Natalegawa mendorong semua pihak di lingkup ASEAN untuk lebih aktif lagi bersuara di ruang-ruang global.
Mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa angkat suara terkait krisis Rohingya. Menurutnya, posisi ASEAN saat ini tidak lagi diperhitungkan oleh masyarakat internasional dalam penyelesaian kasus tersebut.
"Atas kasus di Myanmar itu, sulit sekali saya menemukan penyataan yang berasal dari referensi ASEAN, bahkan tidak ada satu pun yang muncul. Saya pikir komunitas internasional tidak lagi memperhitungkan suara ASEAN," ujar Marty dalam bedah buku perdananya 'Does ASEAN Matters? A View From Within' di Gedung Pakarti Center, Jakarta, Kamis (30/8).
Menanggapi keabsenan ASEAN tersebut, Marty mendorong semua pihak di lingkup ASEAN untuk dapat lebih aktif lagi dalam bersuara di ruang-ruang global.
"Modalitas ASEAN perlu kita gaungkan di seluruh dunia, dalam menawarkan solusi-solusi setidaknya dalam setiap konflik yang dihadapi negara-negara di kawasan ini, tidak hanya soal Myanmar dan Indonesia saja, melainkan juga isu-isu lainnya," paparnya.
Modalitas utama dari ASEAN yang dimaksudnya ialah terkait suara kolektif dari organisasi kawasan tersebut dengan metode tersendiri yang berbeda dari aktor internasional lainnya.