Pembunuhan jurnalis Arab Saudi: Menanti penjelasan presiden Turki

Presiden Erdogan menjanjikan akan menyibak tabir misteri kematian jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada Selasa (23/10) waktu setempat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan / Cem Oksuz/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Para pejabat Turki selama berhari-hari telah membocorkan detail mengerikan tentang pembunuhan Jamal Khashoggi (59) di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Namun, Presiden Recep Tayyip Erdogan (64), yang ingin mempertahankan hubungan baik dengan Arab Saudi dinilai masih menahan diri untuk berkomentar.

Pada Minggu (21/10), Presiden Erdogan akhirnya memecah keheningan. Dia berjanji bahwa dalam waktu 48 jam pihaknya akan menyibak tabir misteri kematian Khashoggi.

"Saya akan membuat pernyataan saya terkait isu ini pada Selasa (23/10) ... Kami mencari keadilan dan ini akan terungkap dalam sebuah kebenaran yang telanjang, bukan melalui langkah-langkah biasa," tegas Erdogan.

Dia menambahkan, "Mengapa 15 orang ... mengapa 18 orang ditahan ... Ini harus dijelaskan secara detail."

Status Khashoggi sebagai warga negara Arab Saudi sekaligus permanent resident Amerika Serikat dan kolumnis Washington Post serta penanganan 'setengah hati' dari Riyadh terkait kematiannya dipandang telah menghadirkan kesempatan tidak terduga bagi Erdogan untuk menggoyang Putra Mahkota Mohammed bin Salman atau MBS, sekutu yang baik di muka umum, namun saingan sengit secara pribadi.