Kaledonia Baru memutuskan tetap bersama Prancis

Referendum di Kaledonia Baru ini adalah yang pertama diadakan di jajahan Perancis sejak Djibouti di Tanduk Afrika memilih merdeka pada 1977.

Ilustrasi / Pixabay

Kaledonia Baru, kepulauan di Pasifik Selatan, pada Minggu (4/11) memilih menolak merdeka dari Prancis dalam sebuah penentuan pendapat rakyat, yang sudah lama ditunggu dan menutup 30 tahun dekolonisasi.

Suara "Ya" akan menghilangkan pijakan Paris di wilayah Indo-Pasifik, tempat China memperluas kehadirannya, dan merusak kebanggaan bekas kekuatan penjajah, yang pernah membentang dari Karibia, anak benua Sahara di Afrika dan Samudra Pasifik.

Berdasarkan atas hasil sementara dan dengan tingkat kesertaan hampir 80%, suara "Tidak" mencapai 56,9% pada sekitar pukul 20.00 WIB, ungkap stasiun televisi setempat NC La 1ere di lamannya.

"Rakyat Kaledonia Baru memilih tetap menjadi Prancis. Itu adalah suara percaya kepada Republik Prancis, masa depan dan nilainya," kata Presiden Emmanuel Macron dalam pidato di televisi.

Penentuan pendapat rakyat itu adalah suara pertama diadakan di wilayah Prancis sejak Djibouti di Tanduk Afrika memilih merdeka pada 1977.