Dari Alpha ke Omicron: Kenapa varian baru Sars-Cov-2 terus muncul?

Sejak pandemi Covid-19 merebak, sudah ada puluhan varian Sars-Cov-2 yang dilaporkan muncul di berbagai belahan dunia.

Ilustrasi kemunculan varian baru Sars-Cov-2. Alinea.id/Aisya Kurnia

Kejanggalan-kejanggalan itu pertama kali ditemukan para teknisi di Lancet Laboratories di Pretoria, Provinsi Gauteng, Afrika Selatan, pada awal November 2021. Saat meneliti sejumlah sampel, mereka menemukan satu gen yang lazimnya ada pada profil beragam varian virus Sars-Cov-2 hilang. Dalam sejumlah percobaan, mesin PCR juga gagal mendeteksi "target" virus pada sampel. 

Hanya beberapa hari berselang, fenomena serupa dilaporkan peneliti di Lancet's Molecular Pathology Department di Johannesburg, Gauteng. Di laboratorium yang letaknya sekitar 80 kilometer dari Pretoria itu,  para peneliti menemukan sampel virus yang mereka garap punya mutasi dalam jumlah besar. 

"Saya cukup kaget melihat apa yang saya saksikan. Saya bertanya-tanya apa ada yang salah dalam proses pengetesan... Bagi saya, itu (virus dalam sampel) sepertinya galur baru," kata Raquel Viana, salah satu peneliti yang pertama kali menemukan keanehan tersebut, seperti dikutip dari Reuters

Di tengah kebingungan, Viana menghubungi koleganya, Daniel Amoako, seorang ahli pengurut gen di National Institute for Communicable Diseases (NICD) di Johannesburg. Viana juga mengirimkan sampel-sampel virus tersebut kepada Amoako.

Selama beberapa pekan, Amoako dan rekan-rekannya meneliti virus yang dikirimkan Viana. Selain dari Viana, NICD juga mendapatkan virus serupa dari sejumlah laboratorium lainnya. Seiring dengan itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Gauteng berangsur-angsur naik.