AS dan sekutunya berupaya membatasi harga minyak Rusia

Pilar utama pendapatan keuangan Kremlin, yaitu minyak, telah membuat ekonomi Rusia tetap bertahan meskipun ada larangan ekspor.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen, kanan, dan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki berjabat tangan selama pertemuan mereka di kementerian keuangan di Tokyo, Selasa, 12 Juli 2022.Berita Kyodo melalui AP.

Dengan ribuan sanksi yang telah dijatuhkan pada Rusia untuk meratakan ekonominya, kini AS dan sekutunya sedang mengerjakan langkah-langkah baru untuk membuat mesin perang Rusia melemah, sekaligus menghentikan harga minyak dan bensin yang melonjak ke tingkat yang dapat menghancurkan ekonomi global.

Pilar utama pendapatan keuangan Kremlin, yaitu minyak, telah membuat ekonomi Rusia tetap bertahan meskipun ada larangan ekspor, sanksi dan pembekuan aset bank sentral. Sekutu Eropa dari AS berencana untuk mengikuti pemerintahan Biden dan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penggunaan minyak Rusia pada akhir tahun ini, sebuah langkah yang menurut beberapa ekonom dapat menyebabkan pasokan minyak di seluruh dunia turun dan mendorong harga setinggi US$200 satu barel.

Risiko itu membuat AS dan sekutunya berusaha membangun kartel pembeli untuk mengendalikan harga minyak Rusia. Para pemimpin Kelompok Tujuh secara tentatif setuju untuk membatasi harga minyak Rusia. Secara sederhana, negara-negara peserta akan setuju untuk membeli minyak dengan harga lebih rendah dari pasar.

Biaya energi yang tinggi sudah membebani ekonomi dan mengancam celah di antara negara-negara yang menentang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk invasi ke Ukraina pada Februari. Presiden Joe Biden telah melihat persetujuan publiknya tergelincir ke tingkat yang merugikan peluang Partai Demokrat dalam pemilihan paruh waktu, sementara para pemimpin di Inggris, Jerman dan Italia menghadapi kehancuran ekonomi yang disebabkan oleh upaya untuk menjauh dari gas alam dan minyak bumi Rusia.

Gagasan di balik pembatasan tersebut adalah untuk menurunkan harga gas bagi konsumen dan membantu menghentikan perang di Ukraina. Menteri Keuangan Janet Yellen saat ini sedang melakukan tur ke negara-negara Indo-Pasifik untuk melobi proposal tersebut. Di Jepang pada Selasa (12/7), Yellen dan Menteri Keuangan Jepang Suzuki Shunichi mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa negara-negara tersebut telah sepakat untuk mengeksplorasi “kelayakan batas harga yang sesuai.”