Awal El Nino tiba, Indonesia bakal lebih panas dan kering

Situasi Itu terbentuk satu atau dua bulan lebih awal dari kebanyakan El Nino.

Orang-orang berjalan di sepanjang tepi pantai di Taman Pantai Jansen, tempat ombak mencapai tepi bukit pasir saat kondisinya memburuk akibat mendekatnya Badai Nicole, 9 November 2022, di Pantai Jensen, Fla. AP Photo/Rebecca Blackwell, file

Ahli meteorologi mengumumkan, El Nino telah secara resmi terbentuk, kemungkinan akan kuat, menyebabkan cuaca melengkung di seluruh dunia dan memberi tambahan panas kepada Bumi dengan ekstra panas alami.

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS pada Kamis (6/7), mengumumkan kedatangan kondisi iklim tersebut.

Kata ilmuwan iklim Michelle L'Heureux yang juga kepala kantor perkiraan El Nino/La Nina NOAA, situasi Itu terbentuk satu atau dua bulan lebih awal dari kebanyakan El Nino, yang "memberinya ruang untuk tumbuh," dan ada 56% kemungkinan El Nino itu akan dianggap kuat dan 25% kemungkinan mencapai tingkat super,

"Jika El Nino ini mengarah ke peristiwa besar ... itu akan menjadi waktu pengulangan tersingkat dalam catatan sejarah," kata Kim Cobb, ilmuwan iklim di Brown University. Kesenjangan yang begitu singkat antara El Nino membuat masyarakat memiliki lebih sedikit waktu untuk pulih dari kerusakan infrastruktur, pertanian, dan ekosistem seperti terumbu karang.

Biasanya, aktivitas badai El Nino meredam aktivitas badai di Atlantik, memberikan bantuan ke daerah pesisir di negara bagian dari Texas hingga New England, Amerika Tengah, dan Karibia, yang lelah karena rekor tahun-tahun sibuk baru-baru ini. Tetapi kali ini, peramal cuaca tidak melihat itu terjadi, karena rekor suhu Atlantik yang panas akan menangkal angin El Nino yang biasanya memenggal banyak badai.