China dan Inggris bentrok soal protes RUU ekstradisi di Hong Kong

PM Inggris Theresa May telah menyampaikan keprihatinan atas aksi protes yang terjadi di Hong Kong kepada pemimpin China.

Seorang pekerja berjalan melewati catatan-tempel yang berisi pesan yang ditinggalkan oleh pengunjuk rasa di tembok Dewan Legislatif, sehari setelah pengunjuk rasa memaksa masuk ke gedung di Hong Kong, China, Selasa (2/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

China telah memperingatkan Inggris untuk tidak ikut campur urusan dalam negerinya. Relasi kedua negara diwarnai pertikaian diplomatik terkait protes warga Hong Kong yang menentang RUU ekstradisi.

Duta Besar China di Inggris mengatakan hubungan kedua negara telah dirusak oleh komentar Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt dan beberapa lainnya yang mendukung demonstrasi anti-ekstradisi.

Liu Xiaoming menuturkan mereka yang secara ilegal menduduki parlemen Hong Kong harusnya dikecam sebagai pelanggar hukum. Liu kemudian dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Inggris atas pernyataannya.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menerangkan bahwa Sir Simon McDonald, permanent under secretary dan head of the diplomatic service, mengatakan kepada Liu bahwa pernyataannya tidak dapat diterima dan tidak akurat.

Pada Rabu (3/7), PM Inggris Theresa May menuturkan bahwa dia telah menyampaikan keprihatinan atas apa yang terjadi di Hong Kong kepada pemimpin China dalam KTT G20 di Osaka, Jepang.