China merasa diprovokasi Filipina di Laut China Selatan

China mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, sebagian juga diklaim oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, Vietnam, Indonesia.

Kapal Penjaga Pantai China menyiramkan meriam air kapal kecil Filipina di Laut Cina Selatan, pada 10 Desember. Foto Philippine Coast Guard via Reuters

Media pemerintah China menuduh Filipina pada hari Senin (25/12) berulang kali melanggar wilayah China di Laut Cina Selatan, menyebarkan informasi palsu dan berkolusi dengan pasukan ekstrateritorial untuk menimbulkan masalah.

Filipina mengandalkan dukungan Amerika Serikat untuk terus memprovokasi China, dengan perilaku “sangat berbahaya” yang secara serius merugikan perdamaian dan stabilitas regional, tulis The People's Daily, corong Partai Komunis China, dalam komentarnya pada hari Senin.

Kementerian Luar Negeri Filipina dan satuan tugas nasional yang menangani Laut Cina Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Hari Natal mengenai laporan tersebut.

Dilaporkan Nikkei, ketegangan antara Beijing dan Manila meningkat dalam beberapa bulan terakhir ketika kedua pihak saling tuding mengenai serentetan pertikaian di Laut Cina Selatan, termasuk tuduhan bahwa China menabrak kapal yang membawa kepala staf angkatan bersenjata Filipina pada bulan ini.

China mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, sebagian juga diklaim oleh Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia. Pengadilan internasional pada tahun 2016 membatalkan klaim China dalam putusan atas kasus yang diajukan oleh Filipina. Beijing menolak putusan tersebut.