Cium sepatu pemimpin Sudan Selatan, Paus: Jaga perdamaian

Perang saudara di Sudan Selatan berkecamuk sejak Desember 2013, menewaskan sedikitnya 400.000 orang dan membuat jutaan lainnya terlantar.

Paus Fransiskus saat berlutut sebelum akhirnya mencium sepatu Presiden Salva Kiir dan pemimpin oposisi Riek Machar. / vaticannews

Paus Fransiskus pada Kamis (11/4) berlutut di hadapan para pemimpin Sudan Selatan sebelum akhirnya mencium sepatu Presiden Salva Kiir dan pemimpin oposisi Riek Machar. Dia memohon kepada mereka untuk menjaga perdamaian.

"Saya meminta kepada Anda dengan sepenuh hati," kata Paus Fransiskus kepada Presiden Kiir dan Machar. "Jaga perdamaian."

Peristiwa dramatis itu terjadi selama retret kedua pemimpin Sudan Selatan itu di Vatikan dan selang beberapa jam setelah militer di Sudan melancarkan kudeta tidak berdarah yang melenggserkan Presiden Omar al-Bashir setelah 30 tahun pria itu berkuasa.

Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada 2011. Lalu pada Desember 2013, perang saudara berkecamuk di Sudan Selatan, menewaskan sedikitnya 400.000 orang dan membuat jutaan lainnya terlantar.

September lalu, Kiir dan Machar, menandatangani perjanjian damai di Ethiopia dan pada Kamis, keduanya pergi ke Vatikan untuk retret ekumenis dua hari di kediaman resmi kepausan.