Geert Wilders juga Perdana Menterinya Mustafa dan Ahmed

Anggapan Wilders berkoar-koar anti-Islam dan imigran hanya sebagai trik mendapatkan suara.

Geert Wilders. Foto: Le Monde

Kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari politisi sayap kanan Geert Wilders dalam pemilihan umum Belanda memicu kekhawatiran di kalangan Muslim dan orang-orang berlatar belakang migran, termasuk warga Turki di Belanda.

Wilders dan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinnya membalikkan semua prediksi pada Rabu malam lalu. Ia memenangkan 37 dari 150 kursi di parlemen Belanda. Jauh di atas kombinasi Partai Buruh/Hijau dan kubu konservatif pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte yang akan mengakhiri masa jabatannya.

Muhsin Köktaş, ketua asosiasi Badan Kontak untuk Muslim dan Pemerintah (CMO), mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa Wilders telah menyoroti bahwa masjid, sekolah Islam, dan Al-Quran bukan milik Belanda, dan kemenangannya merupakan kekecewaan besar bagi Muslim Belanda.

“Ini mengkhawatirkan masa depan umat Islam,” kata Köktaş.

“Belanda tidak akan layak huni bagi umat Islam jika Wilders melaksanakan agendanya dan pandangannya diterima oleh mitra koalisinya,” katanya.