Italia dan tsunami anti-kemapanan yang menyapu Eropa

Gerakan anti-kemapanan menyapu Eropa. Setelah Inggris menggemparkan dunia dengan Brexit, kini Italia yang mengarah ke sana.

Michel Barnier, kepala negosiator Brexit Uni Eropa dipandu di sepanjang tembok bersejarah kota di Londonderry, Irlandia Utara, Selasa (1/5)/ Antarafoto

Gerakan anti-kemapanan menyapu sejumlah negara di Eropa. Setelah sebelumnya Inggris menggemparkan dunia dengan pilihan meninggalkan Uni Eropa (UE) alias Brexit beberapa waktu lalu, kini giliran Italia yang mengarah ke sana. Senada dengan Inggris, keinginan meninggalkan UE di Italia juga disebabkan oleh "tsunami" anti-kemapanan yang turut menyapu Eropa sejak bertahun lalu.

Di Italia, gerakan politik anti-kemapanan Five Star Movement (FSM) dan Partai Liga berhaluan sayap kanan berhasil membentuk koalisi pemerintahan. Itu menjadi langkah penting selang dua bulan pelaksanaan pemilu parlemen.

Luigi Di Maio dari FSM dan Matteo Salvin Liga akan diberikan waktu hingga Minggu (13/5) untuk menyelesaikan berbagai perbedaan. Prospek gerakan populis dan pemerintahan anti-Uni Eropa (UE) telah memicu kekhawatiran investor.

Namun jika kesepakatan berakhir dengan ketegangan politik, maka pemilu parlemen akan kembali digelar. "Kita akan memberikan respons secepatnya mengenai pembentukan pemerintahan koalisi," demikian pernyataan Maio dan Matteo dilansir BBC, Jumat (11/5).

Mereka berdua belum menentukan siapa yang akan memimpin pemerintahan dan kebijakan seperti apa yang menjadi prioritas. "Saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dan kebahagiaan saya sehingga kita bisa mulai menyelesaikan permasalahan Italia," ungkapnya di Maio.

Jika program disetujui, anggota FSM diperkirakan bisa memberikan pilihan secara online. Itu dikarenakan gerakan tersebut sangat percaya dengan demokrasi langsung.