Krisis berlanjut, Bolivia dihantui kekurangan pasokan pangan

Bolivia tetap dalam ketidakpastian satu pekan setelah Morales mengundurkan diri.

Polisi antihuru-hara di Sacaba, pinggiran Cochabamba, Bolivia, Jumat (15/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Danilo Balderrama

Seorang pejabat Bolivia menuturkan bahwa utusan PBB mendesak pemerintah sementara dan para pendukung Evo Morales untuk memulai pembicaraan demi menyelesaikan krisis yang telah merenggut 23 nyawa dan memicu kekurangan makanan.

Pada Minggu (18/11), pejabat Bolivia tersebut mengatakan, negosiasi yang diusulkan oleh Jean Arnault akan melibatkan legislator dari partai Morales dan presiden sementara Jeanine Anez serta dimediasi oleh PBB dan Gereja Katolik Roma.

Bolivia tetap dalam ketidakpastian satu pekan setelah Morales, seorang tokoh karismatik yang juga mantan petani koka, mengundurkan diri sebagai presiden atas dugaan kecurangan dalam pilpres. Legislator belum menyetujui jadwal pilpres baru.

Morales melarikan diri ke Meksiko pekan lalu, tetapi sejak itu pula para pendukungnya telah turun ke jalan-jalan. Terkadang mereka yang mempersenjatai diri dengan bazoka, pistol dan granat rakitan sendiri, memblokir jalan-jalan dan terlibat konfrontasi skala kecil dengan pasukan keamanan. 

Beberapa menuntut pengunduran diri Anez, meski dia mengatakan ingin bernegosiasi dengan oposisi. Para pendukung Morales memberinya batas waktu tengah malam pada Senin (18/11) untuk mundur dan menyerukan pilpres dalam waktu 90 hari.