Lengserkan Maduro, AS kerahkan seluruh kekuatan politik dan ekonomi

Tidak hanya menargetkan Maduro, namun AS juga membidik pihak-pihak yang mendukung rezimnya. Sebut saja Kuba dan Rusia.

Nicolas Maduro dan istri saat peringatan 17 tahun kembalinya kekuasaan mendiang Presiden Hugo Chavez setelah upaya kudeta dan Hari Militer Nasional di Karakas, Venezuela, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Minggu (14/4) menegaskan, Amerika Serikat akan menggunakan seluruh sumber daya ekonomi dan politiknya untuk memastikan bahwa Presiden Nicolas Maduro bertanggung jawab atas krisis di Venezuela. Dia juga mengatakan bahwa Kuba dan Rusia akan membayar harga atas dukungan mereka terhadap Maduro.

Pompeo mengungkapkan pernyataan tersebut saat berada di kota perbatasan Kolombia, Cucuta, yang menjadi perhentian terakhir dari perjalanan tiga harinya ke Chile, Paraguay, dan Peru. Fokus lawatannya dilaporkan adalah krisis Venezuela dan meningkatnya kehadiran China di kawasan.

Maduro menyalahkan sanksi AS atas ambruknya ekonomi Venezuela dan mencap pemimpin oposisi Juan Guaido, yang pada Januari mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara, sebagai boneka AS.

Hiperinflasi, kekurangan makanan, obat-obatan dan akses kebutuhan dasar lainnya serta krisis politik telah membuat lebih dari 3 juta rakyat Venezuela melarikan diri.

"AS akan terus menggunakan segala sumber daya ekonomi dan politik yang kami miliki untuk membantu rakyat Venezuela," kata Pompeo setelah mengunjungi para migran di sebuah penampungan di Cucuta serta menengok jembatan perbatasan dan gudang penyimpanan bantuan kemanusiaan. "Dengan menggunakan sanksi, pencabutan visa, dan cara-cara lain, kami berjanji untuk meminta rezim dan mereka yang mendukungnya bertanggung jawab atas korupsi dan penindasan demokrasi."