Papua Nugini umumkan keadaan darurat setelah 16 orang tewas dalam kerusuhan

Keadaan menjadi tenang pada hari Jumat ketika Eddie Allo naik bus ke tempat kerjanya di rumah sakit umum Port Moresby

Warga memungut puing-puing setelah kerusuhan di Port Moresby, Papua Nugini. Foto Darrell Toll-AFPTV-AFP-Getty Images

 

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan keadaan darurat pada hari Kamis (11/1). Marape memberhentikan pejabat pemerintah dan polisi setelah 16 orang tewas dalam kerusuhan di negara kepulauan Pasifik tersebut.

Awalnya, protes polisi dan sektor publik pada hari Rabu (10/1) atas pemotongan gaji. Sementara para pejabat menganggap kebijakan itu sebagai kesalahan administratif. Protes pun berubah menjadi kerusuhan.

Tayangan televisi menunjukkan ribuan orang berhamburan di jalan-jalan ibu kota, Port Moresby. Banyak dari mereka membawa barang dagangan, yang tampaknya dijarah ketika asap hitam mengepul di kota itu.

Sembilan orang tewas dalam kerusuhan di Port Moresby dan tujuh orang tewas di Lae, di utara negara pertambangan emas dan tembaga tersebut, demikian laporan stasiun televisi pemerintah Australia ABC pada Kamis, mengutip polisi.