Para pemimpin separatis Catalonia dibui

Hukuman penjara terlama, yaitu 13 tahun penjara, diberikan kepada mantan wakil pemimpin pemerintah daerah Catalonia Oriol Junqueras.

Polisi mencoba memindahkan pendukung kemerdekaan Catalunya saat demo menentang putusan Mahkamah Agung terhadap para pemimpin gerakan kemerdekaan di stasiun kereta Sants di Barcelona, Spanyol, Minggu (13/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea

Mahkamah Agung Spanyol pada Senin (14/10) menjatuhkan hukuman penjara sembilan hingga 13 tahun bagi sembilan pemimpin separatis Catalunya, yang dianggap menghasut dalam upaya kemerdekaan yang gagal sehingga memicu protes di seluruh wilayah.

Tiga terdakwa lain, yang juga diadili karena keterlibatan mereka dalam referendum Oktober 2017, dinyatakan bersalah hanya karena ketidaktaatan tetapi tidak dihukum penjara. Ketiganya saat itu ditahan karena melanggar larangan dan deklarasi kemerdekaan yang berumur pendek.

Semua terdakwa dibebaskan dari tuduhan yang paling buruk, yaitu pemberontakan. Tetapi para pemuka separatis dengan cepat mengutuk keputusan pengadilan. Selain itu, orang-orang yang dipenjara mengirimkan pesan-pesan perlawanan, mendesak masyarakat untuk turun ke jalan.

Mantan kepala pemerintahan regional Catalonia Carles Puigdemont menyebut hukuman penjara itu sebagai "kekejaman" sementara kepala parlemen regional Roger Torrent menyebutnya sebagai "serangan terhadap demokrasi".

Di Barcelona, tiga jalan utama diblokir oleh pengunjuk rasa yang mengacung-acungkan poster. Mereka meminta "pembebasan bagi tahanan politik".