Pembicaraan positif, Sudan dapat membentuk dewan berdaulat

Hamdok telah menuntut pembebasan semua tahanan dan pembalikan kudeta sebagai syarat untuk negosiasi lebih lanjut dengan militer.

Foto: Ketua Dewan Berdaulat Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan menghadiri Konferensi Internasional bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok di Paris, Prancis, 17 Mei 2021. REUTERS /Sarah Meyssonnier/Pool/File Foto

Pembicaraan antara Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan para pemimpin kudeta militer mengalami kemajuan, kata seorang sumber yang dekat dengan Hamdok pada Kamis (4/11). Sementara, Amerika Serikat dan PBB mendesak untuk mencari solusi.

Sudan dapat segera membentuk dewan berdaulat 14 anggota baru dalam langkah pertama oleh militer untuk menuju pembentukan lembaga transisi baru.

Dalam  meningkatnya tekanan internasional, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dengan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan pada hari Kamis (4/11) dan mendesaknya untuk memulihkan tatanan konstitusional dan proses transisi.

Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada hari Kamis (4/11), Burhan menyetujui perlunya mempercepat pembentukan pemerintahan, kata kantor Burhan.

"Kedua pihak sepakat tentang perlunya mempertahankan jalur transisi demokrasi, perlunya melengkapi struktur pemerintahan transisi dan mempercepat pembentukan pemerintahan," kata kantornya.