Vietnam protes larangan penangkapan ikan sepihak China di Laut China Selatan

Hoang Sa adalah nama Vietnam untuk Kepulauan Paracel.

(Philippine Coast Guard/File/Handout via Reuters)

Vietnam menuduh China melanggar kedaulatannya ketika Beijing memberlakukan larangan penangkapan ikan tahunan sepihak di Laut China Selatan. Tuduhan ini sekali lagi menarik perhatian internasional atas status perairan yang telah lama disengketakan oleh delapan pemerintah itu.

Sejak tahun 1999, rezim komunis China telah menerapkan larangan penangkapan ikan musiman di Laut China Selatan setiap tahunnya, yang sering disengketakan oleh negara tetangga seperti Vietnam. Larangan itu akan diberlakukan mulai 1 Mei hingga 16 Agustus tahun ini untuk mempromosikan penangkapan ikan yang berkelanjutan dan meningkatkan ekologi laut, kata pihak berwenang China.

Selama bertahun-tahun, para nelayan di negara-negara Laut China Selatan serta di laut lain mengkritik kapal penangkap ikan China karena mengambil secara ilegal di luar perairan China dan menghabiskan stok ikan lokal mereka serta menyebabkan kerusakan pada habitat laut mereka.

“Yang disebut larangan penangkapan ikan melanggar kedaulatan Vietnam atas kepulauan Hoang Sa (Paracel), kedaulatan dan yurisdiksinya atas laut dan zona ekonomi eksklusif,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Doan Khac Viet pada 20 April pada konferensi pers reguler.

Hoang Sa adalah nama Vietnam untuk Kepulauan Paracel, yang oleh orang Cina disebut Kepulauan Xisha. Vietnam telah meminta China untuk menghormati kedaulatan Vietnam dan “tidak memperumit situasi.”