Ini penjelasan pakar mengenai belum terkenalnya olahan kentang

Padahal kentang tidak hanya enak saat dimakan, tetapi juga kaya akan gizi yang baik untuk kesehatan.

Ilustrasi. Pixabay

Indonesia merupakan negara kaya akan keanekaragaman hayati, yang secara umum memiliki potensi ketahanan pangan optimal. Indonesia menjadi negara nomor tiga di Dunia, dengan potensi sumber daya pangan terbesar, terdapat lebih dari 77 jenis pangan sumber karbohidrat Indonesia salah satunya adalah kentang. 

Seperti yang kita ketahui, kentang tidak hanya enak saat dimakan, tetapi juga kaya akan gizi yang baik untuk kesehatan. Keragaman jenis kentang yang bermacam, serta lahan budi daya kentang yang sangat luas dan cocok, membuat Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi terutama dalam produksi dan pengolahan kentang, Baik dari segi pangan maupun Industri. Terlebih, kini banyak olahan dari kentang yang bisa dijadikan sebagai lahan bisnis. Seperti keripik kentang, donat kentang, bolu kentang, dan masih banyak lagi.

Sayangnya dalam proses ini, Indonesia masih belum optimal dan kerap kali terkendala. Dalam acara bincang yang diselenggarakan oleh Sinar Tani dan Badan Ketahanan Pangan, Guru Besar Universitas IPB & Ahli dan Pemulia kentang Suharsono  secara virtual, pada Rabu (22/9) memaparkan, beberapa kendala yang masih terjadi dalam proses kelola dan budi daya kentang antara lain:

1. Biaya produksi umbi yang mahal.
Hama dan penyakit serta bibit yang dipakai, kedua hal ini sangat berhubungan dan berpengaruh pada biaya produksi. Sulitnya mendapatkan bibit yang unggul membuat harga bibit tersebut menjadi mahal. 

2. Area pertanaman yang terbatas. 
Kendala ini terjadi karena kentang yang hanya bisa di tanam di dataran tinggi. Oleh karena itu, cukup sulit untuk mengembangkan kentang, jika bukan di dataran tinggi.