Perspektif gen Z tentang pernikahan

Survei IDN Research Institute dan Advisia baru-baru ini, menemukan bahwa sebagian besar responden generasi Z belum menikah.

Ilustrasi pernikahan./Foto Jonathan Borba/Pexels.com

Dalam survei IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia baru-baru ini, bertajuk Indonesia Gen Z Report 2024, menemukan bahwa sebagian besar responden generasi Z—620 responden di 10 kota besar dan aglomerasi—Indonesia belum menikah. Cuma 2% yang menyarakan sudah menikah, sementara 36% menyatakan niatnya di masa depan. Responden lainnya melihat pernikahan sebagai sebuah hal yang jauh dalam lintasan hidup mereka.

Saat IDN Research Institute dan Advisia melakukan survei lebih lanjutan, melibatkan 51 responden gen Z, sebanyak 73,7% menyatakan kesiapan untuk mempertimbangkan pernikahan, 21,1% cenderung mengatakan “mungkin”, dan 5,3%% menyatakan tidak terhadap gagasan pernikahan.

“Perbedaan menarik ini dapat dijelaskan karena relatif mudanya Gen Z, di mana pernikahan mungkin belum menduduki tempat utama dalam daftar prioritas mereka,” tulis IDN Institute.

IDN Institute menyebut, temuan ini bisa jadi menandakan penurunan pernikahan anak di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan data statistik yang menunjukkan, penurunan prevalensi perempuan berusia 20-24 tahun yang menikah sebelum usia 18 tahun, turun dari 10,3% pada 2020 menjadi 9,23% pada 2021, dan menjadi 8,06% pada 2022.

Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi pertimbangan gen Z terhadap pernikahan, sebut laporan itu, antara lain stabilitas keuangan, kesiapan mental, serta kesepakatan dalam nilai dan gaya hidup.