Warga Bengkulu tangkarkan anak penyu

Puluhan tukik atau anak penyu tersebut ditangkarkan bersama petugas menara suar Pulau Tikus dan para nelayan yang bermukim di pulau kecil

Sejumlah murid TK melepask tukik (anak penyu) penyu sisik (eretmochelys imbricata) ke laut, di kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) penangkaran penyu/AntaraFoto

Sebanyak 99 butir telur penyu jenis sisik (eretmochelys imbricata) menetas menjadi tukik di lokasi penangkaran sederhana. Penangkaran tersebut dirancang Komunitas Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu di Pulau Tikus, Kota Bengkulu.

"Ada 99 ekor yang menetas dari 120 telur yang dieramkan di penangkaran di Pulau Tikus," kata Koordinator Latun Ari Anggoro, seperti dilansir Antara di Bengkulu, Senin (26/3).

Puluhan tukik atau anak penyu tersebut ditangkarkan bersama petugas menara suar Pulau Tikus dan para nelayan yang bermukim di pulau kecil tersebut.

Untuk mengamankan telur-telur penyu yang terdapat di pulau itu, Latun membentuk satuan tugas (satgas) pengamanan dan penangkaran penyu di Pulau Tikus. Selama ini telur-telur penyu yang ada di pulau itu sering diambil dan dijual oleh orang-orang yang menemukan pertama kali.

Saat ini, anggota Latun Bengkulu sedang membangun area penangkaran penyu di kawasan Tapak Paderi, Kota Bengkulu. Ada dua sarang pengeraman dan satu bak pembesaran yang sudah dibangun oleh komunitas untuk menampung telur-telur penyu dari berbagai wilayah pesisir di Bengkulu.