WR Soepratman, anak band pencipta lagu Indonesia Raya

WR Soepratman mengenal musik dan permainan biola dari kakak iparnya van Eldik.

Pengunjung mengamati diorama W.R Soepratman di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat, Jumat (26/10). /Antara Foto.

Minggu malam, 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II akan ditutup. Seorang pemuda ramping berkacamata bulat, mengenakan pakaian necis: jas serba putih, peci, dan sepatu putih mengkilap, bergegas maju ke muka. Dia mengapit sebuah biola, dan mulai memainkannya.

Ruangan di gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya 106, Batavia—kini gedung Museum Sumpah Pemuda, sekejap senyap. Gesekan biola pemuda tersebut yang memainkan instrumen lagu “Indonesia”—kemudan jadi “Indonesia Raya”—seakan menyihir mereka.

Anak muda itu bernama Wage Rudolf Soepratman, seorang wartawan yang berbakat dalam bidang musik. Di kemudian hari, dia dikenal sebagai salah seorang komponis besar yang pernah dimiliki bangsa ini.

Pada 10 November 1928, teks lagu “Indonesia” dimuat di majalah Sin Po. Majalah ini merupakan media cetak pertama yang memuat teks utuh lagu “Indonesia”.

Menurut Benny G. Setiono dalam buku Tionghoa dalam Pusaran Politik, Soepratman memang bekerja sebagai reporter di Sin Po sejak 1925. Sin Po sendiri mencetak 5.000 eksemplar teks lagu itu, dan dihadiahkan kepada Soepratman untuk dijualnya.