Serba bisa Luhut Pandjaitan 

Penunjukan Luhut sebagai salah satu koordinator penanganan pandemi menunjukkan spesialnya purnawirawan jenderal TNI itu di mata Jokowi.

Luhut ditunjuk Jokowi sebagai koordinator penanganan pandemi Covid-19. Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya mendapatkan peran khusus dalam penanganan pandemi Covid-19. Dalam rapat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Luhut ditunjuk Presiden Jokowi sebagai salah satu koordinator penanganan pandemi. 

Padahal, Luhut sebelumnya tak diberi panggung dalam penanganan Covid-19. Dalam Keppres Nomor 9 Tahun 2020, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ditetapkan sebagai Ketua Pengarah Gugus Covid-19 didampingi Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri Kesehatan (Menkes) sebagai wakil. 

Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Gugus Covid-19. Kementerian Marves hanya disebutkan sebagai anggota tim pelaksana Gugus Covid-19. Luhut bahkan tidak masuk dalam anggota tim pengarah sebagaimana menteri-menteri Jokowi lainnya. 

Penunjukan Luhut sebagai koordinator menunjukkan spesialnya purnawirawan jenderal TNI itu. Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels) Ubedilah Badrun menilai kehadiran Luhut di panggung Covid-19 tak lepas dari sosoknya yang dianggap mampu merepresentasikan bebagai kalangan dan kepentingan. 

"Posisi LBP di Indonesia dalam perspektif politik berada pada posisi representasi dari dua oligarki besar, yakni oligarki ekonomi dan oligarki politik. Sebagian besar takluk pada LBP (atau) setidaknya pintu aksesnya melalui LBP. Termasuk kekuatan LBP lainya adalah jejaring lobi-lobi internasionalnya," kata dia kepada Alinea.id, Rabu (1/4).