Cocokkah Prabowo jadi menteri di bidang pertahanan?

Masuknya Prabowo ke dalam koalisi pendukung Jokowi pasti atas masukan dan dorongan dari pimpinan tertinggi PDIP.

dok. pribadi Rudi S Kamri

"Saya diminta Bapak Presiden membantu beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo Subianto di depan media usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).

Deg jantung saya. Saya tidak tahu drama model apa yang sedang dimainkan Presiden Jokowi. Secara jujur saya tidak setuju dengan gaya audisi menteri ala infotainment ini. Pasti akan ada "korban". Benar saja, belum dua jam tulisan saya tentang hal itu diposting, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang cantik jelita itu sudah jadi "korban".

Meskipun orang Istana mengatakan itu bukan kesalahan Presiden Jokowi, tetapi tetap saja hasilnya ada orang yang dipermalukan.

Kekagetan saya bertambah klimaks saat sore hari melihat Prabowo bersedia menurunkan derajatnya sebagai mantan calon presiden (capres), terjun bebas mau menjadi menteri di bidang pertahanan. 

Kepada seorang teman saya berujar, "Percuma negara menghabiskan dana Rp25,59 triliun untuk Pemilu 2019 kalau hasil akhirnya hanya sekadar bagi-bagi kekuasaan. Suara rakyat dibuang percuma untuk sebuah tontonan sinetron politik yang tidak mendidik."