Zayn Malik: Saat politik identitas naik pentas

Kenapa publik begitu reaktif merespons tingkah laku para idola di media sosial?

Dokumen pribadi penulis.

Beberapa waktu lalu, saat Zayn Malik dalam sebuah wawancara mengaku dia tak lagi beragama Islam, sontak itu menjadi trending topic. Apalagi di antara para zquad--julukan bagi penggemarnya, ada yang bisa menerimanya apa adanya, ada pula yang merasa sedih, bahkan menghujatnya. Kenapa masyarakat, khususnya generasi milenial begitu reaktif merespons ini?

Era Robinson Crusoe sudah lewat

Di dalam mata kuliah ‘Komunikasi’ yang saya ampu, saya sering mengatakan, “No man is an island” untuk menunjukkan sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri dan menyendiri—meskipun terpaksa—seperti Robinson Crusoe. Apalagi di zaman digital seperti sekarang.

Apa saja yang kita lakukan dan ucapkan, bahkan tidak melakukan dan mengucapkan apa pun, bisa jadi konsumsi publik di media sosial. Hal inilah yang sekarang sedang ramai di jagad maya. Pencetusnya adalah wawancara Zayn Malik dengan Vogue, yang menyatakan dengan terus terang dirinya bukan penganut Islam.

Apa salahnya berterus terang?