Jurnalis yang hamil dan ditolong Taliban kritik keras Selandia Baru

Sosok Bellis pernah viral di jagat maya di tengah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus 2021.

Charlotte Bellis Foto : Instagram/@charlottebellis)

Jurnalis Selandia Baru Charlotte Bellis yang hamil dan terdampar di luar negeri karena pembatasan perbatasan COVID-19 mendesak pemerintah Selandia Baru untuk menemukan cara untuk membantu wanita seperti dia.

Charlotte merasa diabaikan padahal dia sedang membutuhkan pertolongan karena kondisinya yang sedang hamil dan butuh perawatan. Sementara negaranya Selandia Baru menolaknya masuk, Taliban justru menerimanya dengan senang hati agar Bellis datang ke Afghanistan.

"Salah satu alasan kami go public adalah karena pengacara saya sebenarnya telah mewakili 30 wanita Selandia Baru yang pernah seperti ini sebelumnya dan ditolak oleh [otoritas karantina Selandia Baru," kata Charlotte Bellis kepada ABC dari Kabul.

"Dia harus pergi ke pengadilan delapan kali untuk memperjuangkan mereka, dan masih belum ada jalan bagi wanita hamil untuk pulang.Jika saya tidak melakukan ini, siapa yang melakukannya?" tanya Charlotte Bellis.

Bellis, 35, sedang menantikan anak pertamanya dengan pasangannya, fotografer lepas Jim Huylebroek, warga Belgia yang telah tinggal di Afghanistan selama dua tahun.