Razia pers, polisi Hong Kong tangkap 6 penggiat media independen

Lebih dari 200 petugas polisi juga dikerahkan ke kantor Stand News dengan surat perintah.

Aktivitas distribusi surat kabar Apple Daily. Foto Reuters/James Pomfret

Polisi Hong Kong mengatakan mereka menangkap enam eksekutif saat ini dan mantan eksekutif dari media online dalam penggerebekan dini hari pada Rabu. Alasan penangkapan itu karena konspirasi menerbitkan materi “hasutan”. 

Polisi tidak menyebutkan nama media atau individunya, tetapi mereka diidentifikasi di berita lokal sebagai eksekutif dari Stand News, di antara media independen terakhir Hong Kong. Media tersebut dinominasikan tahun ini untuk Penghargaan Kebebasan Pers Reporters Without Borders.

Mereka yang ditangkap termasuk penjabat pemimpin redaksi Patrick Lam, bersama dengan penyanyi Denise Ho dan pengacara dan mantan anggota parlemen Margaret Ng, yang keduanya mantan anggota dewan redaksi Stand News. Polisi juga menahan Ronson Chan, wakil redaktur pelaksana Stand News, yang merupakan ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, untuk membantu penyelidikan. Chan mencoba menyiarkan langsung penggerebekan itu ketika polisi tiba di depan pintunya, sampai petugas menyuruhnya berhenti.

Lebih dari 200 petugas polisi juga dikerahkan ke kantor Stand News dengan surat perintah yang memungkinkan mereka untuk mencari dan menyita materi jurnalistik apa saja.

Penyisiran tersebut meningkatkan tekanan pada pers di Hong Kong ketika Beijing merombak institusi di wilayah tersebut, termasuk sekolah dan legislatif, untuk menyelaraskannya dengan kondisi represif di daratan China.