Sedih getir dari musik instrumental untuk mafia tanah BPN

YouTube memainkan peran penting dalam memfasilitasi ekspresi emosional di mana analisis mengungkap berbagai emosi

ilustrasi. foto Pixabay

Trek instrumental Nine Lives dari Unicorn Heads dapat dinikmati pendengar yang memirsa berita video jurnalis Claudia Aviolola dan Pramulya Sadewa di kanal Kompascom. Berita ini berjudul 'Polda Metro Jaya Tangkap Lagi 2 Pejabat dan 1 Pensiunan BPN Terkait Mafia Tanah' ditayangkan, Jumat (15/7).

Penulis berita Tria Sutrisna dan penulis naskah Claudia Aviolola menarasikan bahwa NS, RS, dan PS, tiga pejabat dan mantan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi ditangkap Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Narasumbernya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan. Berita ini hanya diisi teks tanpa narator, termasuk penjelasan Kabid Humas Polda.

Video merangkai gambar penggeledahan di satu ruangan kantor, dua petugas berompi polisi dan tiga pria berseragam batik sibuk memeriksa berkas arsip. Selanjutnya Kombes Endra duduk menghadap mik di depan meja, mungkin sedang konferensi pers. Kemudian tiga petugas berompi polisi, salah seorang di antaranya bertopi biru, memasuki ruangan yang berbeda sementara beberapa pegawai tampak sedang duduk bekerja.

Gambar lalu beralih pada deretan dokumen kertas berlapis plastik barang bukti berjejer di meja. Sorotan berikutnya tampak depan gedung Polda Metro Jaya. Lantas, kamera mengarah ke dinding ruang dalam bertuliskan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kembali ke gambar pertama, penggeledahan di ruangan kantor dengan kali ini tiga petugas berompi polisi (bukan hanya dua) dan tiga pria berseragam batik tadi. Sekaligus menjadi gambar terakhir berita.

"Dari ulah oknum-oknum seperti mereka banyak warga asli yang tinggal sudah turun-menurun puluhan tahun bisa terusir dan tanah diambil oleh bos-bos besar gara-gara sertifikat ada dua (baca: sertifikat ganda) otomatis dibawa ke pengadilan sudah pasti yang menang bos-bos yang banyak duit," komentar akun warganet, Muhammad Rizal.