2 menteri ditangkap KPK, Jokowi tetap utamakan pencegahan

Profesionalitas aparat penegakan hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan pencegahan.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada perayaan Hari Sumpah Pemuda secara virtual, Rabu (28/10/2020).Foto tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dua menteri kabinet Indonesia maju dalam tempo dua pekan. Yaitu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara pada Sabtu (5/12).  Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih bersikukuh mengedepankan aspek pencegahan daripada penindakan dalam agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Profesionalitas aparat penegakan hukum mempunyai posisi yang sangat sentral dalam penindakan dan pencegahan. Namun, orientasi dan mindset pengawasan dan penegakan hukum harus diarahkan pada tata kelola pencegahan korupsi. Kinerja penegakkan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan, tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan, agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi,” ujar Jokowi dalam sambutan peringatan hari antikorupsi yang disiarkan secara virtual, Rabu (16/12).

Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan aparat penegak hukum, orkestasi kebersamaan pengawasan, hingga inovasi kinerja dalam menutup peluang terjadinya tindakan rasuah itu.

“Butuh tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pindana korupsi,” tutur Jokowi.

Ia berharap berbagai upaya pemberantasan korupsi dapat mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan bahkan membuat Indonesia menjadi negara maju, sebagaimana dicita-citakan.