3 Upaya Kemenkes tingkatkan ketersediaan dokter spesialis jantung

Ada pun upaya ketiga, yaitu mendorong pendidikan dokter berbasis rumah sakit (hospital based)

ilustrasi. foto Pixabay

Penyakit jantung atau kardiovaskular menjadi penyakit yang menyebabkan korban jiwa paling tinggi setiap tahunnya di Indonesia. Sayangnya, situasi ini tidak didukung dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah dokter spesialis khususnya jantung masih sangat kecil jika dibandingkan dengan dokter umum. Sehingga, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya meningkatkan ketersediaan dokter spesialis.

Disampaikan Budi, ada tiga upaya yang dilakukan pihaknya guna meningkatkan kapasitas serta kualitas dokter spesialis khususnya untuk pelayanan jantung.

Pertama, meningkatkan jumlah program studi (prodi) pelayanan jantung. Menurut Budi, jumlah prodi yang tersedia saat ini masih jauh dari harapan.

"Dari 92 Fakutas Kedokteran (FK) di Indonesia, hanya ada 20 FK yang memiliki prodi pelayanan jantung. Sementara, yang bisa melakukan spesialis BTKV (bedah toraks, kardiak dan vaskular) hanya 2 prodi," kata Budi saat menghadiri acara Inaugurasi Konsultan, Fellow, Spesialis 1 BKTV dan Rakernas HBTKVI 2022, Sabtu (29/10).