4 tahun, BKP klaim perkuat ketahanan pangan di 177 kabupaten

Penguatan ketahanan pangan BKP dilakukan dalam dua program utama.

Petani Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wijaya Kusuma menyortir tongkol jagung hasil panen ujicoba benih jagung varietas baru untuk diukur di Desa Padang, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (9/10)./Antara Foto

Badan Ketahanan Pangan (BKP) kementerian Pertanian mengklaim telah berhasil memperkuat ketahanan pangan di 177 kabupaten di seluruh Indonesia. Menurut Kepala BKP Agung Hendriadi, data ini menunjukkan peningkatan pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Berdasarkan Peta FSVA 2018, terjadi peningkatan status ketahanan pangan menjadi lebih tahan pangan di 177 kabupaten jika dibandingkan dengan FSVA 2015," kata Agung di Ruang Rapat Nusantara II Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11).

Dia menjelaskan, BKP telah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat di daerah-daerah yang masuk dalam kategori rentan rawan pangan. Ada dua program utama BKP untuk menangani daerah rentan rawan pangan sekaligus pengentasan kemiskinan, yaitu program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan program Kawasan Mandiri Pangan (KMP).

Program KRPL, menurut Agung, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta meningkatkan pendapatan. 

Program ini dijalankan berdasarkan Undang-Undang Pangan No.18 tahun 2012, yang mengamanatkan bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari ketahanan pangan tingkat rumah tangga.