43 santri Ponpes Al Fatah Magetan asal Malaysia positif Covid-19

Pemkab Magetan pun mengarantina Desa Temboro, Kecamatan Karas, lokasi ponpes.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (kiri), saat telekonferensi dengan Bupati Magetan, Suprawoto, dari Grahadi, Kota Surabaya, Senin (20/4/2020) malam. Alinea.id/Adi Suprayitno

Bupati Magetan, Suprawoto, mengarantina Desa Temboro, Kecamatan Karas, karena 43 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah asal Malaysia dikabarkan positif terinfeksi coronavirus anyar (Covid-19) usai pulang ke negaranya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan juga menetapkan Temboro, dihuni 120 kepala keluarga (KK), sebagai zona merah. Dengan begitu, akses keluar-masuk ditutup.

"Jalan kita tutup untuk pemberlakuan physical distancing ketat. Tidak boleh orang keluar-masuk," ujarnya melalui telekonferensi dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Grahadi, Kota Surabaya, Senin (20/4) malam. 

Diperkirakan ada 400 santri asal Malaysia yang belajar di Ponpes Al Fatah. Sebanyak 43 orang di antaranya, telah kembali ke negaranya.

Pemkab Magetan juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia untuk Indonesia di Jakarta terkait kepulangan santri berikutnya.