63% puskesmas di Indonesia timur tanpa tenaga kesehatan

Menurut data SISDMK, ada 3 tantangan utama pengelolaan SDM kesehatan di Indonesia.

Kemenkes mengakui bahwa 63% puskesmas di Indonesia timur tanpa tenaga kesehatan. Freepik

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui perlu berkolaborasi dengan para pihak untuk memenuhi tenaga kesehatan (nakes). Apalagi, terjadi kekurangan nakes dengan defisit tertinggi di Indonesia timur. Di wilayah itu, 63% puskesmas dilaporkan kosong alias tanpa sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Direktur Pendayagunaan Nakes Kemenkes, Anna Kurniati, menyampaikan, dari segi kelengkapan nakes, puskesmas yang belum lengkap 9 jenis nakes terbanyak ada di wilayah Jawa Barat (Jabar). Sementara itu, dari katagori wilayah, puskesmas yang belum lengkap didominasi di pedesaan.

"Menurut data SISDMK (Sistem Informasi SDM Kesehatan) Kemenkes, ada 3 tantangan utama pengelolaan SDM kesehatan di Indonesia, yaitu kekurangan jumlah tenaga kesehatan, distribusi tidak merata, dan kurangnya pelatihan berbasis kompetensi," urai Anna Kurniati, dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (27/6).

Kemenkes, kata Anna, terus mendorong pemerintah daerah (pemda) agar memenuhi kebutuhan SDM kesehatan di wilayah masing-masing. Untuk rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), pemenuhan nakes harus sesuai standar minimal dan mengisi formasi yang kosong terlebih dahulu.

Untuk mengatasi kekurangan SDM di wilayah terpencil, jelas Anna, ada program penugasan khusus. Kemenkes meminta pemda menjamin keamanan dan keselamatan nakes, memfasilitasi kebutuhan sarana prasarana (sapras) dan tempat tinggal, menerbitkan surat izin praktik (SIP), dan memonitor pelaksanaan penugasan khusus.