Ahli vulkanologi: Dentuman keras kemungkinan dari erupsi Krakatau

Dentuman kemungkinan berasal dari erupasi Anak Gunung Krakatau yang terdengar karena keheningan.

Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019). Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Ahli vulkanologi Surono mengungkapkan dentuman yang terdengar dini hari tadi kemungkinan memang dari aktivitas erupsi Gunung anak Krakatau.

Pria yang biasa disapa Mbah Rono tersebut menyatakan dentuman dari erupsi Gunung Anak Krakatau mungkin saja terdengar sampai wilayah Jabodetabek karena suasana yang sepi. Namun, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan adanya sumber suara lain yang bersamaan dengan waktu terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Apalagi saat ini kondisi sepi, tidak ada kendaraan lalu-lalang, tidak ada kegiatan manusia, dan lain-lain. Sepi. Bisa terjadi suara tersebut dari letusan GAK (Gunung Anak Krakatau), bisa dari sumber lain yang saya tidak tahu," ujar Mbah Rono saat dikonfirmasi Alinea.id, Sabtu (11/4).

Mantan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menduga, erupsi Gunung Anak Krakatau kemungkinan akan kembali lagi. Pasalnya, gunung tersebut memiliki riwayat letusan beberapa kali dalam satu tahun.

"GAK pernah meletus selama satu tahun hanya berhenti beberapa bulan, meletus lagi. Ini masih akan lama, kecil-kecillah, jangan takut," tuturnya.