Sosiolog: Gerakan anarko muncul di Hari Buruh karena ideologi kiri direpresi

Mereka muncul karena ide kiri lain seperti sosialisme dan marxisme sering direpresi.

Demonstrasi buruh./ Antara Foto

Peringatan Hari Buruh (May Day) di Bandung pada 1 Mei kemarin, diwarnai aksi anarkis oleh kelompok Anarko. Sosiolog Universitas Udayana Wahyu Budi Nugroho menilai, kemunculan kelompok ini disebabkan karena ideologi kiri lain seperti sosialisme dan marxisme direpresi di negeri ini.

"Beberapa tahun terakhir ini, wacana anarkisme itu mulai menguat. Ini ditandai dengan banyaknya buku-buku soal anarkisme. Mereka muncul karena ide kiri lain seperti sosialisme dan marxisme sering direpresi, buku-buku terkait itu juga sering di-sweeping aparat," kata dia kepada reporter Alinea.id, Kamis (2/5).

Dia menjelaskan, gerakan anarko ini punya banyak cabang. Dia menduga bahwa kelompok anarko yang beraksi di Bandung adalah Anarko-Sindikalis. 

"Anarko yang di Bandung itu cabang Anarko Sindikalis. Mereka memang membolehkan vandalisme seperti itu. Tokohnya seperti Rudolf Rocker, tapi saya kira cabang ini sudah kadaluarsa, tidak relevan di era kapitalisme lanjut yang lebih humanis ini," katanya menuturkan.

Kendati demikian, dia tak sepakat bila polisi sampai menelanjangi dan menggunduli para anggota kelompok ini. Bagi dia, tindakan polisi dinilai berlebihan terhadap kelompok ini.