Bapanas salurkan sarana pendingin dan pengering produk ke sentra produksi pangan di 8 provinsi

Di Jawa Barat sebagai salah satu sentra pangan nasional, kata Arief telah diserahkan enam unit sarana rantai dingin dan pengering produk.

NFA salurkan sarana pendingin dan pengering produk ke sentra produksi pangan di 8 provinsi. Foto Dok

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) telah mendistribusikan sarana rantai dingin berupa cold storage, air blast freezer, dan reefer container, serta sarana pengering produk berupa heat pum dryer ke sentra produksi pangan di delapan provinsi. Menurut Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, langkah tersebut merupakan bagian dari penguatan ekosisitem pangan nasional dari sisi pengelolaan stok untuk menjaga ketersediaan dan pasokan pangan sepanjang musim.

Delapan provinsi yang diketahui mendapat sarana rantai dingin dan pengering produk guna memperpanjang umur simpan produk pangan antara lain, provinsi Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

“Untuk Aceh kita telah serahkan cold storage dan heat pump dryer untuk mendukung sentra produksi bawang merah dan cabai di Kabupaten Pidie serta cabai di Kabupaten Aceh Besar. Begitu juga di Sumatera Barat diserahkan cold storage untuk mendorong pengembangan produksi bawang merah di Kabupaten Solok. Di Lampung diserahkan air blast freezer untuk mendukung penyimpanan daging sapi di Kabupaten Lampung Timur,” ujar Arief dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (31/12).

Sementara itu, di Jawa Barat sebagai salah satu sentra pangan nasional, kata Arief telah diserahkan enam unit sarana rantai dingin dan pengering produk, antara lain di sentra cabai dan bawang di Kabupaten Bandung serta daging ayam di Kabupaten Cianjur dan Ciamis.

“Di Pulau Jawa, sebagai sentra produksi pangan, kita salurkan 10 unit, 6 di Jawa Barat, 2 di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Brebes untuk komoditas bawang merah dan Kota Semarang untuk daging ayam, serta 2 unit lainnya di Kota Malang, Jawa Timur untuk komoditas bawang merah dan daging ayam,” ujar Arief.