Beasiswa bulu tangkis dinilai targetkan anak jadi konsumen rokok

"Ribuan anak ini menjadi calon konsumen berikutnya bagi produsen rokok tersebut."

Peserta audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis./ Foto: pbdjarum.org

Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis dinilai jadi cara produsen rokok untuk menyasar anak-anak sebagai calon konsumen. Ini dilakukan dengan penggunaan tulisan "Djarum" pada kaos peserta audisi, yang mirip dengan tulisan salah satu produk rokok produksi PT Djarum Tbk.

Psikolog klinis Liza Djaprie mengungkapkan, alam bawah sadar anak memiliki nalar dan pengetahuan terbatas. Hal ini mengakibatkan anak-anak sangat rentan menyerap langsung informasi yang diberikan. Dengan begitu, alam bawah sadar anak mencitrakan Djarum sebagai perusahaan yang baik, lantaran banyak memfasilitasi kegiatannya. 

Produk Djarum pun akan dinilai demikian. Sehingga, Liza berpendapat, anak-anak menjadi target untuk menjamin keberlanjutan konsumsi industri rokok.

"Kenapa anak-anak, itu hanya menunggu kapan aktif alam bawah sadarnya saj, karena kesan positifnya sudah ada. Jadi ketika ada keinginan untuk mengonsumsi, dalam pikirannya adalah Djarum, karena sudah tercitra dalam alam bawah sadarnya. Ribuan anak ini menjadi calon konsumen berikutnya bagi produsen rokok tersebut," kata Liza di kantor KPAI Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).

Cara demikian, kata dia, juga menjadi upaya efektif dalam menekan biaya iklan. Sebab perusahaan hanya mengeluarkan biaya kaus, yang mencantumkan tulisan mirip dengan yang ada dalam produknya.