Belajar menerima perbedaan pendapat dari AR Baswedan

AR Baswedan juga dikatakan memiliki kebiasaan untuk mendatangi orang yang berbeda pandangan.

Abdurrahman Baswedan. Foto gerai.kompas.id/buku biografi AR Baswedan

Hari ini, Kamis (9/9), merupakan milad dari Abdurrahman Baswedan yang ke-113 tahun. Abdurrahman Baswedan atau biasa dikenal dengan AR Baswedan adalah salah satu pahlawan nasional yang merupakan kakek dari Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. AR Baswedan juga merupakan salah satu tokoh yang pernah mengemban misi diplomatik Indonesia untuk mencari pengakuan kedaulatan dari negara lain.

Peringatan yang diadakan secara virtual ini diisi dengan refleksi atas nilai dan sikap AR Baswedan sebagai pendidikan karakter untuk masa depan bangsa. Milad AR Baswedan ke-113 juga dihadiri beberapa akademisi, dan tentu sang cucu, yakni Anies Baswedan.

Pada kesempatan kali ini, Anies menyampaikan pendidikan karakter dari nilai dan sikap AR Baswedan dapat diambil dari kebiasaannya dalam menerapkan nilai demokratis di berbagai sisi. Dalam konteks keluarga, Anies mengatakan, apabila AR Baswedan menumbuhkan kebiasaan bertukar pendapat dan berdebat yang dilakukan di meja makan.

“Meja makan itu adalah meja debat, meja makan itu adalah meja tukar pikiran, tempat yang dinamis. Di meja makan itu, ayah dengan anak bisa berdiskusi, boleh berdebat, dan nenek saya, kakek saya sering berdebat di depan kita,” kata Anies.

Perdebatan yang sering dilakukan di dalam rumah oleh AR Baswedan bukan merupakan urusan rumah tangga. Anies menuturkan, apabila perdebatan itu lebih pada pembahasan terkait permasalahan masyarakat.