BNPB: Bencana di Sulawesi Selatan tewaskan 79 orang

Sementara itu, 48 jiwa lainnya mengalami luka-luka, dan satu orang masih dilakukan proses pencarian.

Tim medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberi pelayanan pengobatan gratis di pengungsian korban banjir Masjid Ar Rahman, Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/01)./AntaraFoto

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal akibat bencana banjir, longsor, dan puting beliung di Sulawesi Selatan mencapai 79 orang. Sementara itu, 48 jiwa lainnya mengalami luka-luka, dan satu orang masih dilakukan proses pencarian.

Akibat dari bencana tersebut, sebanyak 5.506 jiwa mengungsi. Selain itu BNPB juga mencatat, sebanyak 1.397 unit rumah rusak, 22.506 unit rumah terendam banjir, 56 unit jembatan rusak, dan 12.785 unit lahan persawahan terendam banjir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, banjir, longsor dan puting beliung terjadi di 21 desa di 78 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Kabupaten Sinjai.

BNPB tengah fokus membersihkan lingkungan akibat rendaman lumpur, dan material yang terbawa oleh banjir. Proses masa tanggap darurat masih berlangsung hingga 6 Februari 2019.

“Perpanjangan masa tanggap darurat nanti akan ditentukan gubernur, setelah menyesuaikan dengan kondisi di lapangan yang ada,” ujar Sutopo di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, pada Kamis (31/1).