BRIN, Bapanas dan BUMN uji coba 3 pola teknologi produksi padi

Kerja sama lintas sektor bertujuan untuk mewujudkan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah.

Ilustrasi padi. Foto Pixabay.

Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN bergandeng tangan dengan Badan Pangan Nasional atau Bapanas dan BUMN pangan untuk memproduksi komoditas padi. Kerja sama lintas sektor ini bertujuan untuk mewujudkan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah melalui produktivitas padi yang tinggi.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adhi menjelaskan, kerja sama ditandai dengan penanaman perdana tanaman padi bibit unggul di lokasi Demonstration Area (Dem Area) Pangan Lahan PT Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Jumat (7/7).

Demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai pilot project sebelum direplikasi budidaya lebih luas dan masif. Demonstrasi dilakukan di lahan pertanian seluas 47,25 hektare, terbagi 3 blok dengan target produktivitas minimal 8 ton per ha. 

Blok pertama seluas 16,15 ha menerapkan teknologi yang direkomendasikan BRIN dengan varietas Inpari 48 yang memiliki keunggulan provitas di atas 7 ton/ha. 

Blok kedua seluas 16.10 ha menerapkan varietas Inpari 48 dan MSP 65 dengan teknologi yang direkomendasikan PT Teknologi Biota. Blok ini mengandalkan pengelolaan secara organik dengan target produktivitas di atas 7 ton/ha.