Cegah kasus Covid-19, Dinkes DKI imbau masyarakat tidak bukber

Dinkes DKI catat empat pasien meninggal akibat Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat ibu kota tidak melakukan buka puasa bersama (bukber) guna mencegah lonjakan kasus Covid-19. Dokumentasi Pemkab Serdang Bedagai

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat kenaikan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di ibu kota. Setidaknya ada empat pasien meninggal dunia dalam sepekan terakhir, yang seluruhnya merupakan lansia di atas 60 tahun.

"Satu orang belum vaksin sama sekali, dua orang sudah vaksin dosis 1, dan satu orang sudah vaksin dosis 2. Semua memiliki komorbid berat, terutama hipertensi dan diabetes mellitus yang merupakan silent killer dan mother of disease," kata Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangannya, dikutip Senin (27/3).

Ngabila mengklaim perkembangan Covid-19 di Jakarta masih terkendali. Namun, masyarakat diminta disiplin menggunakan masker dan meminimalisasi kontak dengan orang sakit guna mencegah penularan. "Kita fokus mencegah kematian pada kasus positif."

Ngabila melanjutkan, pemakaian masker dapat melindungi diri dari penyakit menular yang disebabkan virus, seperti batuk, pilek, atau Covid-19. Selain itu, masyarakat pun diimbau menghindari aktivitas buka puasa bersama (bukber) selama Ramadan guna menekan kenaikan kasus Covid-19. 

"Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus atau kasus memuncak 2-4 minggu ke depan saat momen hari raya. Jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik," tutur Ngabila.