Demi ribuan nyawa di Tembagapura, Presiden diminta tutup sementara Freeport

Pemkab dan DPRD Mimika akan mengirimkan surat resmi kepada Presiden Joko Widodo terkait hal tersebut.

Petugas medis mengambil sampel saat 'swab test' COVID-19 di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Foto Antara/Yulius Satria Wijaya

Pemkab dan DPRD Mimika, Provinsi Papua, mengusulkan penutupan sementara operasional PT Freeport Indonesia guna meminimalisasi penularan Covid-19 di wilayah Tembagapura. Pemkab dan DPRD Mimika akan mengirimkan surat resmi kepada Presiden Joko Widodo terkait usulan tersebut.

Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan, wacana tersebut mengemuka untuk menyelamatkan ribuan karyawan Freeport dan perusahaan subkontraktornya di Tembagapura.

"Ini memang baru sebatas wacana. Kami akan mengirim surat ke Presiden RI di Jakarta dan semua menteri terkait untuk menutup sementara waktu operasional Freeport. Kalau karyawan di Tembagapura tetap kerja terus, kita tidak akan bisa memutus mata rantai kasus Covid-19 di Tembagapura," kata Bupati Omaleng usai pertemuan dengan DPRD Mimika di Timika, Jumat, (8/5).

Dia menjelaskan, penutupan Freeport penting dilakukan agar protokol kesehatan Covid-19 dapat diterapkan secara maksimal. Selama operasional masih berjalan, protokol jaga jarak tak bisa diterapkan maksimal lantaran ruang gerak dan ruang publik yang terbatas.

Sejauh ini, jumlah karyawan terinfeksi Covid-19 juga terus mengalami peningkatan. Hingga hari ini, ada 56 orang di Kelurahan dan Distrik Tembagapura dinyatakan positif terinfeksi virus corona.