Kesehatan memburuk, dokter RSPAD tawarkan Lukas Enembe cuci darah

Sebelum ditangkap KPK, Lukas Enembe mengonsumsi obat-obatan dan makan makanan tertentu serta diawasi tim dokter pribadi.

Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe, menggunakan kursi roda dan rompi tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (12/1.2023), dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek pembangunan infrastruktur di Papua. Alinea.id/Gempita Surya

Dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto disebut menawarkan tindakan cuci darah terhadap Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe. Pangkalnya, politikus Partai Demokrat itu mengalami kerusakan ginjal bahkan kian akut.

Tawaran tersebut, ungkap adik Lukas Enembe, Elius Enembe, disampaikan kala dokter RSPAD Gatot Soebroto bertemu keluarga Lukas Enembe, Jumat (20/1). Tindakan belum diambil lantaran masih menunggu persetujuan pihak keluarga.

"Kemarin, saat saya dan Istri Pak Lukas, Ibu Yulce [Wonda], mendatangi rumah sakit dan ketemu tim dokter, kami disampaikan kondisi kesehatan terakhir Pak Lukas terakit kondisi kerusakan ginjal dan oleh dokter dimintai persetujuan keluarga untuk dilakukan tindakan cuci darah terhadap Pak Lukas," tuturnya dalam keterangannya.

Menurut keterangan dokter, ungkap Elius, penyakit ginjal yang diderita Lukas mengalami pemburukan dan mengkhawatirkan. "Dokter itu sampaikan, bahwa kondisi sakit ginjal yang dialami sudah fase lima, ginjal rusak."

Dirinya melanjutkan, buruknya kondisi kesehatan Lukas sebelumnya juga disampaikan Yulce Wonda. Bahkan, mengonsumsi obat-obatan dan makan makanan tertentu serta diawasi tim dokter pribadi sebelum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).