Epidemiolog UI khawatir Indonesia dikucilkan dunia gegara Covid-19

Pandu Riono dag dig dug negara lain ikuti Hong Kong tutup penerbangan untuk Indonesia.

Anggota tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono /Aline.id/Dwi Setiawan.

Indonesia kemungkinan dikucilkan negara-negara dunia jika tidak bisa menyelesaikan pandemi Covid-19. Hal ini Berkaca pada kasus pekerja migran Indonesia (PMI) dilarang masuk ke Malaysia pada 2020 lalu.

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono khawatir kemungkinan negara-negara lain juga bakal meniru Hong Kong untuk mencegah warga negaranya terpapar Covid-19. Bahkan, lanjutnya, bisa berdampak pada umat Islam Indonesia dengan tidak bisa menunaikan ibadah di Mekkah, Arah Saudi.

“Yang saya khawatirkan adalah bila kemudian, pemerintah Arab Saudi melarang berdasarkan negara yang mana negara tersebut masih belum selesaikan pandemi. Jadi, banyak umat Islam Indonesia tidak bisa beribadah walaupun sudah diizinkan (pemerintah Indonesia),” ucapnya dalam diskusi virtual, Minggu (27/6).

Kegagalan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dapat berdampak luas, karena setiap negara bisa saja menutup pintu gerbangnya. Kendati dikecam dengan dalih solidaritas global, tentu berbagai negara tetap dapat mengucilkan Indonesia dengan alasan mengutamakan perlindungan terhadap warganya.

“Seperti kemarin kan, jembatan Suramadu ditutup, Wali Kota (Surabaya) bilang, kami harus melindungi warga kota Surabaya, bagaimanapun caranya. Dianggap warga Madura bisa menularkan (Covid-19), padahal (warga) Surabaya juga bisa menularkan (Covid-19), kalau mereka masuk (ke Madura) enggak dites,” ujar Pandu.