Evakuasi Diamond Princess, belum ada data warga Jabar

Pemprov siap memberikan atensi lebih, apabila ada dari "Bumi Pasundan".

WNI kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif coronavirus tiba di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, Senin (2/3/2020) dini hari. Foto Antara/Muhammad Adimaja.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan belum ada warganya yang masuk dalam 69 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) pesiar Diamond Princess yang dievakuasi pemerintah. Ini merujuk data pemerintah pusat.

"Jadi, per hari ini (Senin, 2/3), belum ada rilis data dari pemerintah pusat. Jadi, fokus pada proses pemulangan dulu," katanya usai memantau kedatangan 69 WNI ABK Diamond Princess di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, beberapa saat lalu.

Kang Emil, sapaannya, menduga, pemerintah akan mendata asal 69 WNI tersebut setelah tiba di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pulau Sebaru adalah lokasi karantina.

"Nanti, mereka mendarat di Pulau Sebaru. Baru akan teridentifikasi. Dari mana saja daerahnya. Kalau ada dari Jabar, tentunya kita akan memberikan atensi lebih," tuturnya.

Dirinya menambahkan, sementara hanya membantu dan memfasilitasi proses pengamanan dan pemulangan ke-69 WNI di Bandara Kertajati. Kemudian dibawa ke Pelabuhan PLN, Kabupaten Indramayu, Jabar.