Wagub Papua minta Freeport hentikan sementara mobilisasi karyawan

Kasus Covid-19 di Tembagapura tertinggi sebagian besar karyawan Freeport.

Pasien Positif COVID-19, Yohanes Tentua berusia 71 tahun (kedua kiri) mengangkat tangan sebagai ucapan syukur usai dikarantina selama 14 hari di Balai Diklat Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (11/5). Foto Antara/Olha Mulalinda/hp.

Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal, meminta PT Freeport menghentikan sementara mobilisasi karyawan dari Tembagapura ke Timika atau sebaliknya selama wabah coronavirus atau Covid-19. ​​​​​​Hal tersebut, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di lingkungan perusahaan.

"Karyawan yang sudah berada di Tembagapura, hendaknya tidak diturunkan ke Timika atau sebaliknya. Namun, bila mendesak mereka harus diisolasi terlebih dahulu sebelum membaur dengan rekan-rekannya atau keluarganya," kata Klemen, di Jayapura, Senin (11/5) malam.

Dia mengakui, dari laporan yang diterima terungkap jumlah kasus Covid-19 di Tembagapura tertinggi di Kabupaten Mimika dan sebagian besar adalah karyawan Freeport. Management perusahaan penambangan terbesar di Indonesia itu, sudah menyatakan akan melakukan tes cepat massal kepada karyawan. Namun, kapan dilaksanakan belum bisa dipastikan.

Selain itu, Freeport juga menyatakan, akan melakukan sendiri pemeriksaan PCR di laboratorium miliknya di Kuala Kencana. "Langkah yang diambil Freeport, diharapkan dapat segera terealisasi sehingga penanganan Covid-19 di kawasan itu maksimal," harap Klemen.  Adapun, jumlah pasien positif Covid-19, di Kabupaten Mimika, tercatat 112 kasus dengan 92 orang dirawat. (Ant)