Gereja Baptis Indonesia doakan Siti Fadilah bebas, gulung kapitalisme farmasi

Pendeta Martinus sebut Jokowi dan Yasonna tutup telinga soal Siti Fadilah Supari.

Ilustrasi Siti Fadilah Supari. Alinea.id/Haditama.

Doa dan dukungan atas mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari terus mengalir dari berbagai pihak, tak terkecuali dari pimpinan Gereja Baptis Indonesia, Pendeta Martinus Ursia. 

Mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kembali dijebloskan ke penjara Pondok Bambu, Jakarta Timur. Padahal, rumah tahanan tersebut (rutan) dikabarkan sudah berisikan 50 orang positif coronavirus disease 2019 atau Covid-19. 

“Kami terus berdoa supaya ibu tetap kuat menanti saat bebas Oktober. Walaupun sudah banyak yang berteriak sekarang juga bebaskan ibu. Tapi baik Yasona dan Jokowi tampak tetap menutup telinga, (tapi-red) toh rakyat (dengan-red) logika dan naluri kebenarannya sendiri,” ucapnya lewat pesan yang diterima pers, Senin (25/5/2020).

Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Barat sejak 2008 itu meyakini perempuan yang divonis bersalah dalam kasus korupsi pada 16 Juni 2017 itu dikalahkan.

"Ibu Fadilah yang terkasih, sejak hukum pesanan menjerat ibu, saya bersama kawan tetap yakin, ibu tidak salah tapi dikalahkan. Suatu rezim kapitalis internasional yang dikalahkan ibu dalam forum internasional terhormat, bermain licik dan jahat menggunakan perangkat hukum nasional kita," bunyi pesan Pendeta Martinus tersebut.