Gugus tugas Jatim: RS rujukan tak punya tempat rawat pasien baru Covid-19

Rumah sakit yang ada sudah merawat lebih banyak pasien dari kapasitas yang dimiliki.

Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga yang terjaring razia pembatasan aktifitas malam hari di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/5/2020) dini hari. Foto Antara/Didik Suhartono

Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya Raya, meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, sudah tak punya lagi tempat untuk merawat pasien baru. Ada total 26 rumah sakit rujukan yang overload di tiga daerah tersebut.

"Saat ini di seluruh rumah sakit di tiga daerah itu sudah overload," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/5) malam.

Menurutnya, kondisi ini membuat rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada tak dapat lagi merawat pasien positif, pasien dalam pengawasan (PDP), serta orang dalam pemantauan (ODP).

Di Kota Surabaya terdapat 20 rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan Pemprov Jatim untuk menangani pasien Covid-19. Dari total 403 tempat tidur yang ada di 20 rumah sakit tersebut, diisi 798 pasien dengan status positif maupun PDP, atau overload sebanyak 395 pasien.

Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo yang menjadi rumah sakit rujukan utama, RS Katholik Saint Vincentius a Paulo (RKZ), RS Adi Husada Undaan Wetan, Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC), RSUD Bhakti Dharma Husada, Rumah Sakit Islam Jemursari, RS Siloam, RSU Haji Surabaya, RS Premier, RS Husada Utama, RS Bhayangkara Tingkat II HS Samsoeri Mertojoso, dan Pusat Medis RS Manyar.